Kawasan perairan laut Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), segera ditetapkan menjadi Cagar Biosfir Dunia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui Badan untuk Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Menurut rencana, UNESCO akan menyerahkan piagam penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada September 2011 mendatang.
Bupati Wakatobi Hugua mengatakan, ditetapkannya Wakatobi sebagai Cagar Biosfor Dunia karena perairan lautnya yang kaya dengan keragaman jenis terumbu karang yaitu sekitar 90 persen dari seluruh jenis terumbu karang di dunia.
Dijelaskan, dari 850 spesies terumbu karang yang ada di dunia, sebanyak 750 jenis diantaranya terdapat di bawah laut Wakatobi. Selain memiliki keragaman jenis terumbu karang, perairan laut Wakatobi menurut Hugua juga dihuni berbagai jenis biota laut termasuk 942 jenis ikan.
Dikatakan, jumlah jenis ikan yang terdapat diperairan laut Wakatobi tersebut merupakan hasil penelitian para peneliti Wallacea, lembaga peneliti yang berpusat di London, Inggris. Hugua mengatakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang konsisten menerapkan praktik-praktik konservasi dalam mengelola dan menjaga kelestarian terumbu karang, menjadi alasan lain yang mendorong UNESCO menetapkan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian, Penanaman dan Pengembangan Daerah Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan mengatakan, Menteri Lingkungan Jerman mengundang Bupati Wakatobi, Hugua, untuk berpartisipasi pada High Level Internasional Conference "For Life, for thefuture", yang diselenggarakan pada tanggal 27 sampai 28 Juni 2011 di Dresden, Jerman.
Menurut Abdul Manan undangan ini terkait dengan Keanekaragaman hayati yang dimilki Wakatobi, sebagai upaya mempromosikan Wakatobi kepada dunia, serta untuk pengembangan lingkungannya.Selanjutnya Hugua menjadi anggota delegasi Indonesia, untuk memberikan presentase tentang nominasi Wakatobi, sebagai cagar biosfer dunia pada sidang International Coordinating Council UNESCO tentang "Man and Biosphere" sampai tanggal 1 Juli 2011.Abdul Manan menambahkan, jika Wakatobi menjadi Cagar Biosfer, hal itu akan berkontribusi pada ekonomi, berfungsi sebagai pusat penelitian konservasi sumberdaya alam hayati dalam arti mengharmoniskan kehidupan alam dengan manusia secara berkelanjutan.
Menurutnya, tidak akan ada pelarangan penangkapan ikan, hanya saja akan diatur. Diharapkannya dengan cagar Biosfer, sumber daya alam dan keragaman hayati di Wakatobi akan dipertahankan.Direktur Tim Man and Biosphere-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia MAB-LIPI Prof, Ir, Purwanto mengatakan, prosedur nominasi cagar biosfer, penyusunan tim nominasi, pengumpulan data bioversitas, aspek biofisik, sosio-ekonomi dan budaya penetapan sistem zonasi cagar Biosfer, telah dilakukan.
Menurutnya Wakatobi sangat memungkinkan untuk dijadikan cagar biosfer, dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat serta kawasan disekitarnya.Keindahan bawah laut Wakatobi semakin diketahui dunia dengan diselenggarakannya Sail Wakatobi-Belitung 2011 yang telah dilauncing oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Juni 2011 di Jakarta.
Acara yang bertema "The Ocean for Future Live" dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan seperti pameran perikanan, seminar nasional dan Internasional, Coral Reef Meeting, CTI Confrence, Upacara 17 Agustus di bawah laut, Pagelaran Budaya, Lomba Foto Underwater digital, serta kapal mewah.
wow cantik sekali !!
BalasHapus