Rio Haryanto yang menjadi pebalap Indonesia pertama yang mengendarai mobil F1. Rio yang tahun ini menjadi peringkat lima di ajang GP3 berhak untuk mencoba dan merasakan bagaimana mengendarai mobil F1 sebagai hadiah atas keberhasilannya tersebut. Ia sendiri tergabung dalam Tim Manor Racing di GP3 dan menjadi pebalap terbaik dari tim tersebut. Rio sempat menjuarai balapan di Turki dan naik podium beberapa kali.
Hal ini patut kita syukuri dan merupakan sebuah langkah maju bagi duni balap di Indonesia. F1 sebagai puncak balapan di dunia merupakan impian setiap pebalap. Tak heran Rio benar-benar tak sabar untuk menjajal mobil F1. Mobil F1 tentu tidak sama dengan mobil balapan di ajang lain seperti Indy Car atau A1. Perbendaannya tentu saja sasis dan teknologi yang ada di mobil tersebut. Sebuah mobil F1 adalah sebuah mahakarya desainer dan dipadu dengan teknologi terkini yang ada di dunia seperti penerapan mekanika fluida, CFD dan lainnya.
Patut kita berbangga dengan keberhasilan Rio menjajal mobil F1 dari tim Virgin Racing di sirkuit Yas Marina Abu Dhabi selama 21 lap tersebut. Soal catatan waktu bukan hal yang penting sebenarnya. Rio yang baru berumur 17 tahun merupakan pebalap termuda yang ikut sesi tes tersebut.
Sebagaiman dikutip dari detiksport.com dalam sesi ujicoba tersebut, waktu terbaik terus dibuat Rio dari lap ke lap, dengan puncaknya terjadi pada lap 20 dengan catatan 1:49,439 detik. Tetapi, setelah itu ada kerusakan girboks di mobil Rio di mana gigi limanya bermasalah.
“Saya senang akhirnya bisa menjajal mobil F1 dan membuat sejarah buat bangsa Indonesia. Memang tes tidak berjalan mulus karena ada kerusakan girboks dan jelas itu bukan kesalahan saya. Namun paling tidak saya mendapat gambaran bahwa mobil F1 memang cepat dari segala sisi, bahkan fungsi-fungsi yang ada di mobil itu sendiri begitu cepat responsnya.”
Team Principal Virgin Racing John Booth memuji Rio dengan mengatakan bahwa Rio melakukan sesuatu yang luar biasa. Dari semua pembalap yang ikut tes di sini, hanya dia yang tidak pernah berlaga sebelumnya di Abu Dhabi. Jadi dengan kondisi serba-pertama ini apa yang telah dilakukan Rio selama sekitar 20 lap itu tergolong bagus.
Bersamaan dengan Rio beberapa pebalap lain yang sudah punya nama juga ikut dalam sesi tes pebalap muda tersebut seperti Daniel Ricciardo (Red Bull), Paul di Resta (Test Driver Force India), dan Oliver Turvey (McLaren).
Tes mobil F1 ini merupakan suatu barang langka. Tidak banyak pebalap yang memperoleh kesempatan ini. Bahkan pebalap-pebalap yang cukup bertalenta pun belum tentu dapat kesempatan, apalagi pebalap dari Indonesia yang dunia balapnya belum begitu maju. Meskipun tetangga kita Malaysia sudah memiliki Tim balap F1 dan tentu juga pebalap F1, namaun kerberhasilan mereka tidak terlepas dari sokongan perusahaan multinasional yang mereka miliki, Petronas dan terakhir Air Asia.
Saya berharap dan tentu juga rakyat Indonesai berharap Rio Haryanto dapat menggapai impiannya menjadi pebalap Indonesia yang membalap di ajang balapan F1. Tentu hal ini tidak mudah. Butuh dukungan dari banyak pihak, butuh biaya yang sangat besar karena F1 bukanlah ajang balapan sembarangan. Kita berharap banyak pihak yang mau turun tangan membantu Rio mewujudkan mimpinya, tidak hanya Pertamina dan Telkomsel yang selama ini telah menyokong Rio, tapi mungkin lebih banyak lagi perusahaan besar seperti Unilever, Aqua, dan lainnya yang mau turun tangan.
terus harumkan nama bangsa Rio !!
BalasHapuskami mendukungmu selalu !!