TEMPO Interaktif, Jakarta - Untuk ketiga kalinya, Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam Sidang Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, Jumat lalu, 20 Mei 2011, Indonesia memperoleh suara dukungan terbanyak: 184 suara dari 191 negara yang memiliki hak suara.
"Terpilihnya Indonesia untuk ketiga kalinya dan dengan suara terbesar menegaskan pengakuan masyarakat internasional atas semakin kokohnya proses demokratisasi dan pemajuan hak asasi manusia di Tanah Air," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam siaran persnya, Sabtu, 21 Mei 2011.
Dewan yang beranggotakan 47 negara ini akan bekerja untuk periode 2011-2014. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2006-2007 dan 2007-2010.
Marty mengatakan terpilihnya kembali Indonesia mencerminkan apresiasi masyarakat internasional terhadap peran Indonesia dalam memajukan isu hak asasi manusia di pelbagai kawasan ataupun di forum internasional. "Ini juga menunjukkan konsistensi Indonesia yang selama lebih dari satu dekade terakhir senantiasa menetapkan hak asasi manusia menjadi bagian dari agenda dan prioritas politik luar negeri Indonesia," katanya.
Dengan posisi ini, Indonesia memiliki peluang semakin berperan dalam mengedepankan masalah HAM sebagai bagian penting dari kerja sama internasional antarnegara.
Dewan HAM PBB dibentuk melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 60/251 pada 15 Maret 2006. Pembentukan badan hak asasi manusia ini disetujui oleh 170 anggota dari 190 anggota. Empat negara menentang, termasuk Amerika Serikat dan Israel. Beberapa negara lain, termasuk Iran dan Venezuela, memilih abstain.
Pada awalnya, Dewan ini bekerja untuk periode satu tahun. Saat itu ada 63 negara yang mencalonkan diri duduk di Dewan. Selain Indonesia, untuk kawasan Asia yang mendapatkan jatah 13 kursi, anggota terpilih lainnya adalah Bangladesh, Jepang, Malaysia, Pakistan, Korea Selatan, Cina, Yordania, Arab Saudi, dan Sri Lanka.
MAJU TERUS iNDONESIA KE tINGKAT DUNIA !!
BalasHapus