KRI Dewa Ruci merupakan sebuah kapal Layar Tiang tinggi satu-satunya di Indonesia dan akan segera mengakhiri masa pengabdiannya pada akhir tahun ini setelah 57 tahun mengarungi samudera. Kapal layar Legendaris yang telah berlayar kehampir seluruh samudera dan benua tersebut merupakan sebuah kapal latih bagi calon taruna/kadet TNI AL. KRI Dewa Ruci juga menjadi saksi selama puluhan tahun bagaimana taruna TNI AL dibentuk, dari mulai calon taruna hingga para petinggi TNI AL pasti pernah menaikinya. Nama dari Dewa Ruci sendiri diambil dari nama seorang Dewa dalam mitologi pewayangan Jawa yang bernama Dewa Ruci.
Kapal berukuran 58,5 meter dan lebar 9,5 meter dari kelas Barquentine ini dibangun di H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi produk galangan kapal itu pada 1952 yang masih laik layar dari tiga yang pernah diproduksi. Pembuatan kapal ini dimulai pada tahun 1932, namun terhenti karena saat Perang Dunia II galangan kapal pembuatnya rusak parah. Kapal tersebut akhirnya selesai dibuat pada tahun 1952 dan diresmikan pada tahun 1953.
Dewa Ruci dibuat pada tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat, pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953, dan pada bulan Juli nya dilayarkan ke Indonesia oleh taruna AL dan kadet ALRI. Setelah itu KRI Dewaruci yang berpangkalan di Surabaya, ditugaskan sebagai kapal latih yang melayari kepulauan Indonesia dan juga ke luar negeri.
KRI Dewa Ruci sendiri tercatat pada tahun 1964 pernah mengarungi Terusan Suez-Laut Mediterania-Samudera Atlantik-New York-Terusan Panama dan Samudera Pasifik. Selain itu pada tahun 2003 KRI Dewa Ruci mengikuti Festival Kapal Layar Tiang Tinggi (Tall Ship) L'armada Rouen di Prancis, dan Delf Sail di Belanda tanggal 28 Juni hingga 14 Juli 2003 lalu. Selain itu, pelayaran itu juga untuk memperingati 50 tahun KRI Dewa Ruci di Hamburg dengan rute Surabaya, Jakarta, Sabang, Cochin (India), Port Raysut (Oman), Jeddeah (Suadi Arabia), Port Said (Mesir), Tunis (tunisia), Cadiz (Spanyol), Le Havre (Perancis), Rouen (Perancis), Delfijl (Belanda), Hamburg (Jerman), Rostock (Jerman), Rotterdam (Belanda), Malaga, Napoli (Italia), Alexandria (Mesir), Aden (Yaman), Karachi (Pakistan), Colombo (Srilangka), Belawan, Jakarta, dan berakhir di Surabaya.
Kini setelah hampir 57 tahun merajai lautan saatnya KRI Dewa Ruci untuk di purna tugaskan dari pengabdian panjangnya. Tetapi masih ada satu misi lagi sebelum ia benar-benar p[ensiun, yakni berlayar sejauh 21.363 mil laut melewati India-Turki-Spanyol-Perancis-Belgia-Inggris-Belanda dan Italia.
Semoga pelayaran terakhir sang Legenda tersebut bisa semakin mengukuhkan eksistensi moto dari TNI AL “JALESVEVA JAYAMAHE (di Laut Kita Jaya)” . Bravo TNI AL , , Bravo Indonesia . . .!!!
kerenya negeriku ini , ,
BalasHapusayo teman" d.tunggu partisipasinya . .
sebagai tanda engakau bangga pada indonesia . . .
manstaaaaaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbb gaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnn.....baru tau ane ada kapal kaya gini di indonesia...hidup TNI AL...braaaaavvvvvvooooooooo.....
BalasHapus@ anonim : so pasti , , gag semua yg di Indonesia it selalu buruk ni bukti sisi positifnya . .
BalasHapustp jg jangan terlena dengan kebaikan" spt ini ,, agar kita bisa lebih intropeksi untuk lebih maju lagi . .
thx . .
:P